Esok itu bernama rindu

Cinta itu penyakit, namun tak seorang pun ingin disebuhkan dari cinta. Kalimat ini aku kutip dari BBM (BlackBerry Messenger) dari seorang kawanku melalui broadcast messenger. Lama aku renungkan, lama sekali aku cerna maksud dari kalimat itu. Aaah... terlalu rumit bagiku untuk memikirnya, tetapi sudah 21 hari, aku merasa sangat gelisah, gelisah tiada tara, kata anak gahoowl jaman sekarang, kondisi ini disebut dengan galau. 

Rasanya jadi cerdas untuk mengkombinasikan 26 huruf dan 9 angka menjadi suatu rangkaian kalimat puitis yang menurutku sangat bermakna, hehehe. Menjelang waktu tidur, mata ini sulit banget terpejam, lingkar gelap mata jadi semakin nampak, rasanya aku menjadi lebih mirip panda yang langsing, daripada wanita langsing yang cantik dan cerdas. Sudah dua puluh satu hari ini, melamum menjadi kegemaranku, dan parahnya melamunnya gak kenal waktu. Yeah, kerjaan jadi banyak terbengkalai. Pernah aku ditegur ma bos (kepala sekolah) aku, yang gak sengaja (mungkin sering ngeliat juga), "Ika, kenapa tidak ikut olahraga?"... gak mungkin donk aku jawab "sedang galaoow pak!"-- aku jawab "sakit pak, badan meriang"... "oh, jadi kalo meriang itu sama dengan ngelamun yah" --- hehehehe aku hanya bisa nyegir kuda gak jelas.

Ah, ini apa namanya... status di fesbuk aku dengan pole topik #alkalin semakin gak jelas arahnya mo kemana. Oke, begini perkaranya, hati ini mendesir ketika kita mengingatnya, nyali ini mengecil ketika pikiran terpatri kepadanya. lantas, cukupkah ini menjadi landasan kalo aku sedang jatuh cinta? Hahahaha... di umurku yang sekian?.. aneh

Ah, tak berani aku berfikir ke arah situ. cukup aku memastikan diri bahwa ini hanya emosi sesaat. dan Esok itu bernama rindu.....

salam
-bE